Jumat, 15 November 2019

Sinar Mas Bangun Pabrik Kertas Terbesar se-Asia di Sumatera

Mengintip Sarana Rp 18 Triliun di Tambang 'Rahasia' Freeport

, Tembagapura - Buat Anda yang telah melihat film The Mockingjay tentu tahu narasi mengenai Distrik 13. Dalam film berjenis sains fiksi penjelajahan itu, Distrik 13 dilukiskan jadi tempat yang sebelumnya dipandang tidak ada oleh masyarakat negeri Panem. Terakhir, distrik itu tersingkap keberadaannya.

Distrik 13 diketahui jadi penghasil senjata serta nuklir di negeri Panem. Distrik ini dihancurkan pemerintah Panem dengan bom kimia sebab penghuninya berusaha memberontak. Nyatanya, walau di permukaan telah hancur lebur, masyarakat distrik ini masih dapat bertahan dengan tidak mati dibawah tanah.

Berita Menarik: Si Cantik Bawa serta Bendera: Ini yang Dikuatirkan di Depan Jokowi

Mereka bertahan dengan membuat infrastruktur serta sarana untuk tidak mati serta kerja dibawah tanah, dari listrik, ruangan makan, sampai ruangan tidur. Nyatanya ruangan serta bangunan di Distrik 13 seperti dengan yang berada di Indonesia, persisnya di tambang bawah tanah punya PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua.

Freeport jelas tidak menjiplak Hunger Games. Perusahaan tambang ini telah mulai membuat tambang bawah tanah semenjak 2008, jauh sebelum film Hunger Games, serta bukunya, diterbitkan. Tempo berpeluang berkunjung ke situs tambang bawah tanah Freeport pada Senin, 17 Agustus 2015.

Untuk ke tempat, kami harus lewat AB Tunnel atau terowongan Ali Budiardjo yang tembus gunung dengan panjang jalan sampai ke tempat sampai 5 km.. Terowongan ini cuma dapat dilewati satu mobil. Lampu ada di sejumlah titik, tetapi pencahayaan makin banyak terbantu sorot lampu Land Cruiser yang kami tumpangi.

Ketinggian terowongan cuma 6 mtr.. Di kanan-kiri terowongan terkadang kelihatan saluran air seperti sungai kecil. Seputar sepuluh menit perjalanan, sampailah di tempat tambang bawah tanah Deep Mile Level Zona (DMLZ), ruang tambang yang mempunyai sarana hampir sama dengan Distrik 13.

Pencahayaan bukan permasalahan di tambang DMLZ. Lampu ditempel di seputar dinding yang sudah disemprot semen oleh Freeport. Disana, ada tempat bergabung yang dapat memuat 300 orang. Kebetulan waktu itu tempat itu sedang dipakai untuk penerapan upacara peringatan 70 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.

Situasi di DMLZ jadi seperti panorama di lapangan upacara kantor pemerintah. Di ruang itu kelihatan umbul-umbul, poster, tribune, serta mic dan sound system-nya untuk menemani aubade upacara. Sarana di tambang bawah tanah ini banyak, tutur Vice President Underground Mine Operations Hengky Rumbino, Senin, 17 Agustus 2015.

Seterusnya: Semua sarana itu disiapkan untuk....

1 23 Selanjutnya

"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar