, Jakarta - Kementerian Daya serta Sumber Daya Mineral putuskan tidak meningkatkan harga bahan bakar minyak type service publik (public service obligation/PSO) sampai Maret 2017. Pemerintah masih meredam harga walau trend harga minyak dunia tengah naik.
Premium, solar, serta minyak tanah tidak naik dahulu. Kami akan lihat Januari atau Februari perubahannya, tutur Menteri Daya serta Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan di kantornya, Selasa, 20 Desember 2016.
Dengan begitu harga jual Premium masih Rp 6.450 per liter, Rp 5.150 per liter untuk solar bersubsidi, serta Rp 2.500 per liter untuk minyak tanah.
Jonan menjelaskan pemerintah memutuskan itu untuk jaga daya beli warga. Sesuai dengan Ketentuan Menteri ESDM Nomor 4 Tahun 2015, pemerintah menilai harga BBM type solar serta Premium tiap tiga bulan.
Kurang lebih dalam tiga bulan ini kami pelajari tidak untuk dinaikkan lebih dulu. Ini usaha pemerintah yang mengagumkan untuk menolong daya beli warga supaya tidak alami penurunan, katanya.
Ketetapan pemerintah membuat Pertamina jual harga BBM dibawah harga keekonomian sekarang. Wakil Direktur Penting Pertamina Ahmad Bambang menjelaskan kenaikan harga meant of plates atau MOPS dipacu persetujuan organisasi negara exportir minyak (OPEC) turunkan produksi sampai 1,2 juta barel /hari (bph) tahun kedepan. Kenaikan MOPS diperkirakan jadi besar defisit Pertamina sampai Rp 700 per liter.
Ia mengaku defisit telah dirasa Pertamina semenjak September kemarin. Waktu itu, MOPS ada pada US$ 55-60 per barel. Perusahaan telah menyarankan pergantian harga pada pemerintah. Tetapi Kementerian ESDM cuma menyepakati kenaikan harga Premium Rp 500 per liter. Pada akhirnya Pertamina menambal defisit dari dana bantalan seputar Rp 2 triliun.
ROBBY IRFANY
"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar